Macam Macam Metode Pembelajaran yang bisa diterakan dalam Bahasa Arab

1. Metode Konvensional/ metode ceramah 

Metode pengajaran dengan cara berceramah atau menyampaikan informasi secara lisan kepada siswa. Metode ini merupakan metode yang paling praktis dan ekonomis, tidak membutuhkan banyak alat bantu. Metode ini mampu digunakan untuk mengatasi kelangkaan literatur atau sumber rujukan informasi karena daya beli siswa yang diluar jangkauan. Namun metode ini juga memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan. 

A. Kekurangan metode ceramah yaitu: 

· Siswa menjadi pasif. 

· Proses belajar membosankan dan siswa mengantuk. 

· Terdapat unsur paksaan untuk mendengarkan. 

· Siswa dengan gaya belajar visual akan bosan dan tidak dapat menerima informasia tau pengetahuan, pada anak dengan gaya belajar auditori hal ini mungkin cukup menarik. 

· Evaluasi proses belajar sulit dikontrol, karena tidak ada poin pencapaian yang jelas. 

· Proses pengajaran menjadi verbalisme atau berfokus pada pengertian kata- kata saja. 

B. Kelebihan dari metode ini juga ada, antara lain: 

· Mendorong siswa untuk menjadi lebih fokus. 

· Guru dapat mengendalikan kelas secara penuh. 

· Guru dapat menyampaikan pelajaran yang luas. 

· Dapat diikuti oleh jumlah anak didik yang banyak. 

· Mudah dilaksanakan. 

2. Metode Diskusi 

Metode diskusi merupakan metode pengajaran yang erat hubungannya dengan belajar pemecahan masalah. Metode ini juga biasa dilakukan secara berkelompok atau diskusi kelompok. 

A. Kelebihan metode diskusi kelompok ini, sebagai berikut: 

ü Memberikan pemahaman pada anak didik bahwa setiap permasalahan pasti ada penyelesaiannya. 

ü Siswa mampu berfikir kritis. 

ü Mendorong siswa untuk dapat menyampaikan pendapatnya. 

ü Mengambil satu atau lebih alternatif pemecahan masalah. 

ü Mendorong siswa memberikan masukan untuk pemecahan masalah. 

ü Siswa menjadi paham tentang toleransi pendapat dan juga mendengarkan orang lain. 

B. Kekurangan dari metode diskusi ini yaitu sebagai berikut: 

ü Cocok digunakan untuk kelompok kecil. 

ü Tema diskusi terbatas. 

ü Dikuasai oleh orang orang yang suka berbicara. 

ü Dibutuhkan penyampaian secara formal dalam berpendapat. 

3. Metode Demostrasi 

Metode demonstrasi digunakan pada pengajaran dengan proses yaitu menggunakan benda atau bahan ajar pada saat pengajaran. Bahan ajar akan memberikan pandangan secara nyata terhadap apa yang akan dipelajari, bisa juga melalui bentuk praktikum. Metode demonstrasi ini memiliki manfaat antara lain siswa jadi lebih tertarik dengan apa yang diajarkan, siswa lebih fokus dan terarah pada materi, pengalaman terhadap pengajaran lebih diingat dengan baik oleh siswa. 

A. Kelebihan metode demonstrasi ini, antara lain: 

ü Siswa bisa memahami secara lebih jelas tentang suatu proses atau cara kerja. 

ü Penjelasan menjadi lebih mudah dimengerti. 

ü Meminimalisir kesalahan dalam menyampaikan materi lisan, karena bukti konkret bisa dilihat. 

B. Kekurangan dari metode demonstrasi ini, yaitu: 

ü Apabila benda yang didemonstrasikan terlalu kecil, siswa kesulitan dalam mengamati. 

ü Jumlah siswa yang terlalu banyak dapat menghalangi pandangan siswa secara merata. 

ü Tidak semua materi bisa didemonstrasikan. 

ü Memerlukan guru yang benar- benar paham, agar bisa mendemonstrasikan dengan baik. 

4. Metode Ceramah Plus 

Metode ceramah plus yaitu sistem pengajaran dengan menggunakan ceramah lisan dan disertai metode lainnya. Metode mengajar ini menggunakan lebih dari satu metode. Misalnya: 

1) Metode ceramah plus tanya jawab: Metode ini secara ideal disertai dengan penyampaian materi dari guru, pemberian peluang pada siswa untuk bertanya apa yang tidak dimengerti, dan pemberian tugas di akhir pengajaran. 

2) Metode ceramah plus diskusi dan tugas: Metode ini dilakukan dengan memberikan materi secara lisan kemudian disertai dengan diskusi dan pemberian tugas di akhir sesi. 

3) Metode ceramah plus demonstrasikan dan latihan: Metode ini merupakan gabungan dari penyampaian materi dengan memperagakan atau latihan atau percobaan. 

5. Metode Resitasi 

Metode resitasi merupakan metode mengajar dengan siswa diharuskan membuat resume tentang materi yang sudah disampaiakan guru, dengan menuliskannya pada kertas dan menggunakan bahasa sendiri. 

A. Kelebihan metode resitasi, sebagai berikut: 

ü Siswa menjadi lebih ingat dengan materi, karena telah menuliskannya dengan resume. 

ü Menurut Sayiful Bahri, 2000 siswa menjadi lebih berasi dalam mengambil inisiatif dan mampu bertanggungjawab. 

B. Kekurangan metode resitasi, yaitu: 

ü Hasil resume yang dilakukan terkadang hanya mencontek pada teman dan bukan hasil pikirannya sendiri. 

ü Tugas bisa jadi dikerjakan oleh orang lain. 

ü Susah mengevaluasi apakah siswa benar- benar memahami hasil tulisan resumenya sendiri. 

6. Metode Percobaan 

Metode percobaan merupakan metode pengajaran dengan menggunakan action berupa praktikum atau percobaan lab. Masing masing siswa dengan ini mampu melihat proses dengan nyata dan belajar secara langsung. 

A. Kelebihan dari metode percobaan ini, yaitu: 

· Metode ini membuat siswa merasa bahwa materi yang dipelajari benar adanya dengan dibuktikan melalui percobaan. 

· Siswa dapat mengembangkan diri dengan mengadakan eksplorasi dengan percobaan percobaan. 

· Metode ini akan menghasilkan siswa dengan jiwa peneliti dan suka mencaritahu dan pengembangan keilmuan dan memberikan kesejahteraan pada masyarakat. 

B. Kekurangan dari metode percobaan ini, yaitu: 

· Kekurangan alat seringkali menghambat siswa untuk dapat bereksperimen lebih. 

· Eksperimen dilakukan pada jam kelas yang terbatas, sehingga percobaan yang dapat dilakukan terbatas 

· Metode ini cocok untuk beberapa tipe pelajaran saja, seperti biologi, teknologi, dan lainnya. 

7. Metode Karya Wisata 

Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar dengan memanfaatkan lingkungan, lokasi, atau tempat- tempat yang memiliki sumber pengetahuan bagi siswa. Metode mengajar ini dilakukan dengan pendampingan oleh guru ataupun orang tua jika usianya masih terlalu muda. Pendampingan dilakukan untuk menunjukkan sumber pengetahuan yang perlu dipahami oleh siswa. Metode karya wisata ini bisa dilakukan di tempat tempat sejarah, di alam, atau lainnya. 

A. Kelebihan metode karya wisata, antara lain: 

ü Metode ini merupakan metode modern yang memanfaatkan interaksi dengan lingkungan nyata. 

ü Bahan yang dipelajari ketika sekolah, bisa langsung dilihat secara nyata misalnya bangunan bersejarah. 

ü Pengajaran dengan metode ini bisa merangsang siswa untuk lebih kreatif. 

ü Metode pengajan ini sangat menyenangkan dan tidak jenuh. 

B. Kekurangan metode karya wisata, antara lain: 

ü Memerlukan perencanaan yang matang. 

ü Memerlukan persiapan yang disetujui oleh banyak pihak. 

ü Seringkali metode belajar ini lebih mengutamakan tujuan rekreasi daripada tujuan pembelajarannya. 

ü Membutuhkan biaya yang cukup mahal. 

ü Memerlukan pengawasan dari pihak guru dan orang tua. 

ü Keselamatan dan perlindungan menjadi faktor penting. 

8. Metode Latihan Keterampilan 

Metode latihan keterampilan ini merupakan metode mengajar dengan melatih keterampilan siswa atau soft skill dengan cara membuat, merancang, atau memanfaatkan sesuatu. Metode ini membutuhkan kreativitas siswa yang tinggi denganmemanfaatkan suatu bahan menjadi barang yang lebih berguna dan bermanfaat. 

A. Kelebihan metode latihan ketrampilan ini, yaitu: 

· Metode ini melatih kecakapan motorik dan kognitif anak dengan menggunakan alat alat dan kemampuan mengolah bahan menjadi ide yang lebih kreatif. 

· Melatih kreativitas seni siswa. 

· Melatih fokus, ketelitian, kecepatan dan ketepatan. 

B. Kekurangan metode latihan ketrampilan, yaitu: 

· Siswa yang tidak memiliki minat akan kesulitan untuk menyesuaikan diri. 

· Menghambat bakat siswa yang lainnya, sehingga lebih baik disesuaikan dengan bakat masing- masing. 

· Waktu yang terlalu lama dalam melaksanalan latihan bisa menimbulkan kebosanan dan kehilangan minat dari siswa. 

9. Metode Pemecahan Masalah (Problem Based Learning) 

Metode PBL ini dilakukan dalam kelas kecil, siswa diberikan kasus untuk menstimulasi diskusi kelompok. Kemudian siswa mengutarakan hasil pencarian materi terkait kasus dan didiskusikan dalam kelompok. 

A. Kelebihan metode problem based learning adalah: 

ü Siswa menjadi lebih aktif dalam mencari materi atau informasi terkait kasus. 

ü Siswa aktif dalam menyampaikan pendapat dan berdiskusi. 

ü Suasana kelas tidak membosankan dan menyita fokus siswa. 

B. Kekurangan metode problem based learning, yaitu: 

ü Metode ini lebih tepat dilakukan dalam kelas kecil dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak. 

ü Perlu adanya trigger atau kasus pemicu yang baik agar diskusi dapat terarah sesuai tujuan pembelajaran. 

ü Perlu adanya mentor atau pembimbing yang bertugas meluruskan alur diskusi. 

ü Diskusi bisa berjalan terlalu panjang lebar pada satu topik bahasan dan memakan waktu apabila semua siswa berpendapat pada satu topik. 

ü Pendapat siswa mungkin sama atau mirip yang seharusnya sudah tidak perlu disampaikan lagi. 

10. Metode Perancangan 

Metode perancangan merupakan metode mengajar dengan merangsang siswa untuk mampu menciptakan atau membuat suatu proyek ayang akan dipraktekkan atau akan diteliti. 

A. Kelebihan metode ini yaitu: 

· Membangun pola pikir kritis dan kreatif siswa sehingga lebih luas dan mampu memecahkan masalah. 

· Metode ini mengasah siswa untuk dapat mengintegrasikan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan secara terpadu dan berguna nyata dalam kehidupan sehari hari. 

B. Kekurangan metode perancangan ini yaitu: 

· Kurikulum yang ada belum menunjang metode pengajaran ini. Metode ini hanya bisa dipelajari atau diperoleh ketika ada event perlombaan. 

· Dibutuhkan bimbingan dari guru yang khusus dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan 

· Membutuhkan fasilitas dan sumber yang mendukung pelaksanaan. 

11. Metode Discovery 

Metode discovery merupakan metode pengajaran modern yang dilakukan dengan cara mengembangkan cara belajar siswa menjadi lebih aktif, mandiri, dan pemahaman yang lebih baik. Siswa mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri, sehingga dapat diingat lebih baik. Strategi ini dinamakan strategi penemuan. Siswa menjadi lebih aktif mencari, memahami, dan menemukan jawaban atau materi terkait. Siswa juga mampu menganalisa pengetahuan yang diperolehnya kemudian ditransfer kepada masyarakat. 

A. Kelebihan metode discovery, yaitu: 

ü Mengembangkan kognitif siswa dan memperbanyak penguasaan ketrampilan. 

ü Pengetahuan diperoleh dengan caranya sendiri sehingga menjadi lebih mandiri dan berfikir lebih luas 

ü Dapat menyesuaikan kemampuan siswa itu sendiri. 

ü Mengarahkan siswa untuk dapat bergerak maju dan meningkatkan motivasi diri dalam belajar. 

ü Meningkatkan rasa percaya diri melalui penemuan penemuannya. 

ü Meningkatkan interaksi antara siswa dengan guru. 

B. Kekurangan metode discovery, antara lain: 

ü Diperlukan persiapan mental dalam proses belajar ini. 

ü Metode ini baik untuk kelas kecil. 

ü Mengejarkan tentang penemuan lebih mementingkan tentang pengertian daripada memperhatikan yang diperolehnya dari ketrampilan dan sikap. 

ü Ide- ide mungkin sulit ditemukan. 

ü Tidak semua penemuan menjelaskan pemecahan terhadap masalah. 

12. Metode Inquiry 

Metode inquiry merupakan metode yang mampu membangun siswa untuk menyadari apa yang dia dapatkan selama belajar. Guru tetap memiliki peranan penting dalam metode ini yaitu dengan membuat design pengalaman belajar. Inquiry memiliki arti memahami apa yang telah dilalui. Metode ini melibatkan intelektual dan menuntut siswa memahami apa yang mereka pelajari sebagai sesuatu yang berharga. 

Atrategi pelaksanaan metode inquiry ini yaitu: guru memberikan penjelasan materi yang diajarkan, kemudian memberikan tugas pada siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru sebagai evaluasi pemahaman siswa. Guru membantu memberikan jawaban yang mungkin sulit dan membingungkan bagi siswa. Resitasi dilakukan pada akhir untuk mengevaluasi pemahaman siswa tentang apa yang sudah dipelajari. Kemudian siswa merangkum apa saja yang sudah dipelajari sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggunjawabkan. 

13. Mind Mapping 

Mind mapping adalah metode belajar dengan menerapkan cara berfikir runtun terhadap suatu permasalahan bagaimana bisa terjadi sampai pada penyelesaiannya. Pengajaran melalui mind mapping disajikan dalam bentuk skema yang memiliki hubungan sebab akibat dan saling berpengaruh. Metode belajar dengan mind mapping ini mampu meningkatkan analisis dan berfikir kritis siswa sehingga memahami sesuatu secara keseluruhan dari awal sampai akhir. 

A. Kelebihan mind mapping, antara lain: 

ü Cara ini lebih efektif dan efisien. 

ü Ide ide baru bisa muncul dengan menggambar diagram diagram. 

ü Digram yang terbentuk bisa menjadi alur berfikir yang efektif dan bermanfaat untuk hal lain. 

B. Kekurangan dari model mind mapping, adalah: 

ü Hanya siswa yang aktif yang mampu terlibat. 

ü Memerlukan dasar dengan banyak membaca sebelum membuat mapping. 

ü Beberapa detail informasi tidak masuk dalam mapping. 

ü Orang lain mungkin tidak dapat memahami mind mapping yang dibuat oleh orang lain karena hanya berupa poin inti saja yang dituliskan. 

ü Beberapa orang kesulitan merangkai panah atau alur mind mapping dengan rapi, dan seringkali mind mapping terkesan berantakan dan tidak dapat dipahami. 

14. Role Playing/ Berbagi peran 

Metode pembelajaran dengan role playing yaitu dengan metode drama atau peran. Metode ini dengan melibatkan siswa dalam berakting sebagai suatu karakter dalam suatu situasi tertentu dan menunjukkan respon yang seharusnya dilakukan. Pembelajaran melalui role playing ini melatih interaksi dan mengekspresikan diri secara nyata sebagai contoh atas kejadian yang sebenarnya. Hal ini juga bisa digunakan untuk latihan komunikasi yang baik, atau interaksi dengan orang lain atau klien. 

A. Kelebihan metode role playing: 

· Siswa mampu mempraktikkan secara langsung. 

· Melatih rasa percaya diri di depan kelas. 

· Lebih memahami materi. 

B. Kekurangan dari metode role playing ini adalah: 

· Tidak semua siswa menyukai metode pembelajaran ini. 

· Metode ini akan sulit diikuti untuk tipe siswa yang introvert. 

15. Cooperative Script 

Skrip kooperatif merupakan metode belajar dengan memasangkan siswa dan secara lisan menuntut siswa untuk mengutarakan intisari dari bagian materi yang disampaikan. Pertama, guru membagi siswa untuk berpasangan, guru membagikan materi pada siswa dan membuat ringkasan, guru menentukan siapa yang akan menjadi pembicara dan pendengar. Pembicara membacarakan ringkasannya sebaik mungkin dengan mengutarakan ide ide pokok materi, kemudian bertukar peran antara pembicara dan pendengar. Guru pada akhir sesi memberikan kesimpulan. 

A. Kelebihan metode ini yaitu: 

ü Melatih kemampuan berbicara siswa dan juga kemampuan untuk mendengarkan. 

ü Partisipasi siswa menjadi aktif secara menyeluruh. 

ü Meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri. 

B. Kekurangan metode ini, yaitu: 

ü Hanya bisa digunakan untuk mata pelajaran tertentu. 

ü Hanya dapat dilakukan menjadi dua grup dan berpasangan dua orang. 

16. Debat 

Debat merupakan metode pembelajaran dengan mengadu argumentadi antara dua pihak atau lebih baik perorangan maupun kelompok. Argumentasi yang dilakukan membahas tentang penyelesaian suatu permasalahan dan memberi keputusan terhadap masalah. Debat pada umumnya dilakukan secara formal dengan bahasa bahasa formal dan cara cara tertentu yang sopan. Terdapat aturan aturan dalam debat informasikan yang disajikan harus memuat data yang relevan dan berisi. 

A. Kelebihan metode pembelajaran ini, yaitu: 

ü Melatih kemampuan berpendapat dan mempertahankan pendapat siswa. 

ü Melatih kerja kelompok. 

ü Menuntut siswa untuk mencari informasi yang kuat untuk argumentasinya. 

ü Melatih rasa percaya diri dalam berpendapat. 

B. Kekurangan dalam metode pembelajaran ini, adalah: 

ü Seringkali justru berebut dalam memberikan pendapat, 

ü Pendapat tidak memiliki intisari yang informatif dan hanya berisi sanggahan, 

ü Adu argumen tidak menemukan titik penyelesaian, 

ü Siswa yang tidak pandai berargumen akan cenderung pasif dan hanya orang orang tertentu saja yang aktif berbicara. 

17. Metode Mengajar Beregu (Team Teaching Method) 

Metode mengajar ini dilakukan oleh lebih dari satu pengajar, materi diberikan dengan jadwal yang berbeda oleh beberapa pengajar. Soal ujian dibuat oleh beberapa pengajar dan disatukan. Pengajar membuat soal dengan menggunakan poin poin capaian yang sudah dibuat sehingga jelas. 

18. Metode Mengajar Sesama Teman (Peer Teaching Method) 

Metode mengajar ini dilakukan dengan cara berdiskusi, atau juga dengan presentasi hasil diskusi. Kelompok menyampaikan materi hasil diskusi dan memberi kesempatan pada teman- temannya untuk bertanya. Kelompok menjawab setiap pertanyaan. 

19. Metode Bagian (Teileren method) 

Metode pengajaran ini dilakukan dengan memberikan materi sebagian sebagian, misalnya belajar ayat. Pengajaran dimulai dari ayat per ayat yang kemudian disambung lagi dengan ayat lain. 

20. Metode Global 

Metode global ini mengajarkan pada siswa keseluruhan materi, kemudian siswa membuat resume tentang materi tersebut yang mereka serap dan diambil intisarinya. 

21. Kooperatif (Cooperative Learning) 

Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. 

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. 

Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. 

Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning”, bahwa model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. 

Langkah-langkah Metode Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 

1) Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit. 

2) Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas 

3) Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5×2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga. 

4) Sementara siswa membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga. 

5) Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya. 



A. Kelebihan Metode Cooperative Learning 

ü Tidak terlalu menggantungkan pada guru atau dosen, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. 

ü Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 

ü Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 

ü Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. 

B. Kekurangan Metode Pembelajaran Kooperatif 

ü Penilaian yang diberikan didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa. 

ü Keberhasilan model pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang. 

ü Walaupun kemampuan bekerjasama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual. 

22. Metode Pembelajaran Cooperative Model Jigsaw (Model Team Ahli) 

Pembelajaran Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya.Pada model pembelajaran jigsaw ini keaktifan siswa (student centered) sangan dibutuhkan, dengan dibentuknya kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-5 orang yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. 

Dalam Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw, siswa dibagi dalam beberapa kelompok belajar yang heterogen yang beranggotakan 3-5 orang dengan menggunakan pola kelompok asal dan kelompok ahli. 

Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri dari berapa anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang. Guru harus trampil dan mengetahui latar belakang siswa agar terciptanya suasana yang baik bagi setiap angota kelompok. Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain (kelompok asal) yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. 

Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut. Disini, peran guru adalah mefasilitasi dan memotivasi para anggota kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi yang diberikan. Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli.Para kelompok ahli harus mampu untuk membagi pengetahuan yang di dapatkan saat melakuakn diskusi di kelompok ahli, sehingga pengetahuan tersebut diterima oleh setiap anggota pada kelompok asal. Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependence setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan. Artinya para siswa harus memiliki tanggunga jawab dan kerja sama yang positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan memecahkan masalah yang biberikan. 

Langkah-langkah Pembelajaran Jigsaw 

Sesuai dengan namanya, teknis penerapan tipe pembelajaran ini maju mundur seperti gergaji. Menurut Arends (1997), langkah-langkah penerapan model pembelajaran Jigsaw, yaitu: 

Awal Kegiatan Pembelajaran 

ü Persiapan Pembelajaran 

ü Melakukan Pembelajaran Pendahuluan 

ü Guru dapat menjabarkan isi topik secara umum, memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan dipelajarinya topik tersebut. 

Materi 

Materi pembelajaran kooperatif model jigsaw dibagi menjadi beberapa bagian pembelajaran tergantung pada banyak anggota dalam setiap kelompok serta banyaknya konsep materi pembelajaran yang ingin dicapai dan yang akan dipelajari oleh siswa. 

ü Membagi Siswa Ke Dalam Kelompok Asal Dan Ahli 

ü Kelompok dalam pembelajarn kooperatif model jigsaw beranggotakan 3-5 orang yang heterogen baik dari kemampuan akademis, jenis kelamin, maupun latar belakang sosialnya 

ü Menentukan Skor Awal 

ü Skor awal merupakan skor rata-rata siswa secara individu pada kuis sebelumnya atau nilai akhir siswa secara individual pada semester sebelumnya. 

Rencana Kegiatan Pembelajaran 

ü Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam kelompok ahli. 

ü Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai dengan banyaknya kelompok. 

ü Siswa ahli kembali ke kelompok masing-masing untuk menjelaskan topik yang didiskusikannya. 

ü Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang mencakup semua topik. 

ü Pemberian penghargaan kelompok berupa skor individu dan skor kelompok atau menghargai prestasi kelompok. 

Sistem Evaluasi Pembelajaran, dalam evaluasi ada tiga cara yang dapat dilakukan: 

ü Mengerjakan kuis individual yang mencaukup semua topik. 

ü Membuat laporan mandiri atau kelompok. 

ü Presentasi 

Materi Evaluasi 

ü Pengetahuan (materi ajar) yang difahami dan dikuasai oleh mahasiswa. 

ü Proses belajar yang dilakukan oleh mahasiswa. 

Kelebihan Pembelajaran Cooperative Model Jigsaw 

ü Bila dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional, model pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan yaitu: 

ü Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar,karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya 

ü Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat. 

ü Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat. 

Kelemahan Pembelajaran Cooperative Model Jigsaw 

ü Dalam penerapannya sering dijumpai beberapa permasalahan yaitu : 

ü Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi. Untuk mengantisipasi masalah ini guru harus benar-benar memperhatikan jalannya diskusi. Guru harus menekankan agar para anggota kelompok menyimak terlebih dahulu penjelasan dari tenaga ahli. Kemudian baru mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti. 

ü Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berfpikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli. Untuk mengantisipasi hal ini guru harus memilih tenaga ahli secara tepat, kemudian memonitor kinerja mereka dalam menjelaskan materi, agar materi dapat tersampaikan secara akurat. 

ü Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan. Untuk mengantisipasi hal ini guru harus pandai menciptakan suasana kelas yang menggairahkan agar siswa yang cerdas tertantang untuk mengikuti jalannya diskusi. 

ü Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran. 


Dowload File PDF nya disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat; Menepati Janji

Profil Singkat KH. Muhammad Bakhiet

SYAIR ABU NAWAS