Khutbah Jumat; Awal Baru untuk mempersiapkan hidup yang berkualitas
Dengan ucapan Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Saat ini kita sudah memasuki tahun baru dan bulan baru, baik dalam kalender Masehi maupun Hijriah. Dalam kalender Masehi, kita berada di tanggal 3 Januari 2025, sementara dalam kalender Hijriah, kita berada di tanggal 3 Rajab.
Hal ini menandakan bahwa perjalanan waktu terus berjalan, dan hakikat waktu adalah sesuatu yang tidak akan pernah kembali. Jika kemarin, pada tanggal 31 Desember 2024, banyak orang sibuk dengan aktivitas menyambut tahun baru, maka waktu itu kini telah berlalu dan tidak akan pernah kembali.
Banyak orang memiliki harapan-harapan baru untuk tahun ini. Namun, sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, bagaimana kita seharusnya menyikapi hal ini?
Setidaknya kita harus menyadari bahwa ada sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan kita, yaitu waktu. Waktu tidak bisa dibeli dengan harta atau uang, sebagaimana pepatah mengatakan:
"الوقت أثمن من الذهب"
"Waktu itu lebih berharga daripada emas."
Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kita semua waktu yang sama dalam sehari, yaitu 24 jam. Tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang. Namun, yang membedakan seseorang adalah bagaimana ia memanfaatkan waktu yang telah Allah berikan kepadanya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ"
"Ada dua nikmat yang sering dilupakan oleh banyak manusia, yaitu kesehatan dan waktu luang." (HR. Bukhari)
Betapa seringnya kita lalai dengan nikmat kesehatan dan waktu luang. Terkadang kita mengabaikan pola makan dan gaya hidup, hingga baru menyadari betapa berharganya kesehatan ketika kita jatuh sakit. Demikian pula dengan waktu, yang sering kita sia-siakan tanpa mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat.
Begitu pentingnya waktu sehingga Allah Subhanahu wa Ta'ala sering bersumpah dengan waktu dalam Al-Qur'an, seperti dalam firman-Nya:
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ "
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian." (QS. Al-‘Ashr: 1-2)
وَالضُّحَىٰ "
"Demi waktu duha."* (QS. Adh-Dhuha: 1)
وَالْفَجْرِ "
"Demi waktu fajar."(QS. Al-Fajr: 1)
Sumpah Allah dengan waktu menunjukkan bahwa waktu adalah anugerah yang sangat berharga, sehingga kita perlu memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
Memasuki tahun baru ini, mari kita merenung dan merefleksi perjalanan hidup kita selama tahun-tahun sebelumnya. Jika kita merasa banyak waktu terbuang sia-sia tanpa melakukan kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah, maka saatnya kita memperbaiki diri. Jangan sampai kebiasaan buruk tersebut terulang di tahun ini.
Sebaliknya, jika kita telah banyak melakukan kebaikan dan ketaatan kepada Allah, mari kita pertahankan dan tingkatkan. Sebab, kualitas kehidupan seseorang di dunia ini dapat diukur dari bagaimana ia memanfaatkan waktunya dan kedekatannya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Allah sangat murka kepada hamba-Nya yang menyia-nyiakan waktu, baik untuk urusan dunia maupun akhirat. Bahkan, waktu yang tidak digunakan untuk hal-hal bermanfaat akan menjadi penyesalan di hari kiamat kelak.
Kaum muslimin jamaah Jumat rahimakumullah, mari kita menjaga waktu kita dengan sebaik-baiknya. Jika tidak bisa sepenuhnya digunakan untuk kehidupan akhirat, maka gunakanlah waktu tersebut untuk hal-hal produktif yang bermanfaat di dunia.
Semoga kita semua senantiasa diberikan petunjuk dan taufik oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala agar dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Kita memohon kepada Allah agar apa yang kita dengar, lihat, ucapkan, dan pikirkan senantiasa mendatangkan ridha-Nya.
Komentar
Posting Komentar