Guru Yang Baik Adalah Guru Yang Menyenangkan

Jakarta (Pinmas) —- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan bahwa guru yang baik itu adalah guru dapat menyenangkan muridnya, bukan guru yang justru memberikan ketakutan pada anak dididinya. Hal itu disampaikan Menag saat memberikan sambutan pada acara Buku, Guru dan Siswa Madrasah Inspiratif, di Jakarta, Senin (14/12).

Di hadapan Dirjen Pendis Kamaruddin Amin, Sesditjen Pendis Ishom Yusqi, guru dan siswa inspiratif, Menag menyampaikan rasa syukurnya bisa hadir dalam launching buku tersebut, karena bagi Menag, kebaikan itu tidak hanya diduplikasi, akan tetapi bisa melahirkan generasi yang lebih baik lagi.

“Akan hal itu, Kemenag berupaya agar dunia pendidikan islam semakin baik kualitasnya. Guru yang baik adalah guru yang menyenangkan, bukan guru yang menakutkan,” kata Menag.

Bahkan lebih dari itu, Menag mengatakan siswa-siswi yang punya rasa senang dalam belajar itu sudah merupakan setengah kesuksesan dari proses belajar mengajar.

Menag sangat apresiasi kehadiran dua buku ini, utamanya dalam lingkungan madrasah, harapanya buku ini bisa menjadi inspirasi bagi guru dan siswa lainnya untuk dapat memajukan pendidikan islam.

Diakui Menag, Memang, kualitas madrasah belum semuanya merata, walau banyak madrasah yang berprestasi ditingkat nasional, tapi tidak sedikit juga yang hidup segan mati tak mau.

Disampaikan Menag, kedua buku ini sangat Inspiratif, pertama menyoroti keteladanan sosok guru yang ispiratif, di mana guru dituntut untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan produktif. Bahkan sosok teladan dipandang bukan hanya sekedar meneladai kreativitas yang sudah dilakukan, akan tetapi bagaimana mendobrak kemajuan pendidikan.

Buku kedua yang mengangkat sisi Madrasah dalam mencetak generasi emas berisikan siswa-siswi berprestasi baik dari lingkungan perkotaan maupun pelosok. Siswa dalam pandangan Menag, bukan hanya bersaing, tapi berprestasi baik akademik,maupun non akademik.

Buku ini kiranya, ujar Menag, bisa menjadi inspirasi siswa yang masih belajar dan menjadi inspirasi bahan ajar bagi guru-guru. Bahkan bisa menjadi awal yang bagus untuk memberikan kabar yang memberikan inspirasi kepada pemangku kebijakan khususnya dalam bidang pendidikan.”Saya berharap agar buku ini disebarluaskan, madrasah menjadi ujung tombak pendidikan islam,” ujar Menag.

Sebelumnya Dirjen Pendis Kamaruddin Amin mengatakan, launching buku ini merupakan langkah untuk mengurangi kelemahan dalam kebaikan yang sering terlupakan. Karena diakui Kamaruddin, ada dua hal dalam kebaikan yang sering dilupakan, dan launching ini bertujuan untuk mengurangi kelemahan yang ada. Pertama, melestarikan dan mengembangkan ide-ide yang bagus agar terus dijaga dan dilestarikan. Kedua, deseminasi nilai yang baik.

“Itulah alasan mengapa buku ini diterbitkan., agar karya guru-guru madrasah yang inspiratif bisa terus dikembangkan,” tutur Kamaruddin.

Tampak hadir dalam acara tersebut Sesditjen Pendis Ihsom Yusqi, Sesmen Khairul Huda Basyir. (rief/dm/dm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat; Menepati Janji

Profil Singkat KH. Muhammad Bakhiet

SYAIR ABU NAWAS