PERBEDAAN ANTARA TAHUN MASEHI DAN HIJRIAH

Dalam perhitungan kalender kita, kita mengenal dua sebutan tahun, yaitu tahun Masehi dan tahun Hijriah. Tahun Masehi dihitung mulai kelahiran Nabi Isa a.s., misalnya 2015 Masehi. Sebuatan tahun sebelum kelahiran Nabi Isa disebut Sebelum Masehi, seperti 700 Sebelum Masehi. Sedangkan tahun hijriah dihitung mulai hijrahnya Nabi Muhammad saw. dari Makkah ke Madinah. Tetapi, tidak serta merta dengan hijfahnya Nabi, langsung pada hari itu langsung disebut dengan sebutan hijriah. Ada proses yang dilakukan sehingga tahun Hujriah itu digunakan. Penggunaan nama tahun ini mulai digunakan pada tahun keempat masa pemerintahan Khalifah Umar Ibn al-Khattab, atau 17 tahun setelah peristiwa hijrah terjadi.

Masing-masing tahun itu sama-sama memiliki 12 bulan, tetapi nama-namanya berbeda, dan jumlah hari yang terdapat di dalam bulan-bulan itu juga berbeda. Bulan-bulan di dalam tahun Masehi didasarkan pada perputaran matahari. Oleh sebab itu, bulan-bulan itu disebut bulan-bulan matahari (al-syuhuur asy-syamsiyah). Nama-nama bulan itu sudah kita hafal mati, mulai dari Januari hingga Desember. Jumlah hari dalam setiap bulannya agak mudah kita ingat. Jumlah hari dalam bulan-bulan berikut adalah 31 hari, yaitu Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober, dan Desember. Jumlah hari pada bulan-bulan April, Juni, September, dan November adalah 30 hari. Jumlah hari bulan Januari adalah 28 hari. Jumlah hari untuk setiap bulan sudah fix, tidak akan berubah-ubah walau tahun berbeda.

Jumlah hari pada setiap bulan Masehi berselang antara 31-30 hari, kecuali bulan Februari yang hanya memiliki 28 hari. Perhatikan jumlah hari pada bulan Juli dan Agustus, sama2 31 hari. Bagaimana bisa sama, padahal biasanya selang-seling. Sewaktu saya kecil ayah saya mengajarkan bagaiman cara menghitung atau menentukan jumlah hari pada setiap bulan, kecuali bulan Februari. Caranya menghitungnya adalah dengan kepalan tangan. Coba kepalkan tangan kiri atau tangan kanan Anda, lalu punggung telapak tangannya diletakkan di atas. Lalu hitunglah tulang yang menonjol dan celah di antara keduanya, yang terdapat pada pangkal setiap jari yang ada di telapak tangan Anda, mulai dari arah depan ke samping kiri. Semua pangkal yg menonjol dipandang bulan2 yang harinya 31, dan yang rendah yang ada dicelahnya dipandang bulan yng harinya 30. Pangkal jari telunjuk dianggap bulan Januari, celah di antara telunjuk dengan jari tengah dianggap Bulan Februari, tulang yang menonjol di pangkal jari tengah dianggap bulan Maret. Celah di antara jari tengah dan jari manis dianggap bulan April. Tulang yang menonjol pada pangkal jari manis dianggap bulan Mei. Celah di antara jari manis dan kelingking dianggap bulan Juni. Demikain seterusnya sampai bulan terakhir. Perhatikan bulan Juli dan Agustus, jumlah harinya sama, yaitu 31 hari. Mengapa demikian? Karena tulang pada pangkal jari kelingking dan jari telunjuk sama menojol. Maka jumlah harinkedua bulan itu sama.

Adapun tahun hijriah dimulai dari bulan Muharram hingga Dzulhijjah. Jumlah hari dalam bulan-bulan tahun hijriah antara 29-30 hari. Tidak bulan yang memiliki 31 hari. Hari-hari setiap bulan tidak fix seperti pada bulan matahari. Bukan Muharram, misalnya, pada tahun tertentu 30 hari, di tahun yang lain bisa 29 hari. Oleh sebab itu, jumlah hari Muharram pada tahun ini bisa berbeda jumlah harinya dengan Muharram tahun lalu atau tahun depan. Ini tergantung dari peredaran bulan. Karena bulan-bulan ini berkaitan dengan peredaran bulan, maka bulan-bulan tahun hijriah itu disebut bulan-bulan qamariah. Penentuan awal atau akhir bulan-bulan qamariah tergantung dari kemunculan bulan di akhir bulan yang bejalan dan bulan yang akan datang. Perbedaan penglihatan kemunculan bulan itulah yang menyebabkan terjadinya perbedaan pendapt ulama dalam menetukan awal dan akhir Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.

Saya belum mendapatkan informasi tentang siapa yang menggagas untuk mengggunakan nama-nama bulan Masehi itu dan siapa yang pertama kali menggunakan nama2 ini, serta kapan nama2 bulan digunakan. Demikian pula nama-nama bulan Qamariah itu. Yang jelas, penggunaan nama-nama bulan Masehi itu sudah lama sekali, dan jauh lebih dahulu daripada nama-nama bulan. Demikian pula permulaan hitungan tahunnya, tahun Masehi jauh lemin lama daripada tahun hijriah.

Inilah beberapa perbedaan antara tahun masehi dan tahun hijriah. Semoga ada manfaatnya. Aamiin. Wallaahu a'lam bi al-shawaaab. Jakarta, Sabtu pagi, tanggal 17 Oktober 2015.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat; Menepati Janji

Profil Singkat KH. Muhammad Bakhiet

SYAIR ABU NAWAS