Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan bagiakan kekasih yang sudah setahun berpisah dengan sang terkasih. Sang Kekasih sudah lama menunggu kehadirannya, dan kini sang terkasih yang ditunggu-tunggu sudah hadir di dahapan sang kekasih. Sang kekasih pasti menyambutnya dengan penuh ceria, gembira, dan cinta. Ramadhan membawa hakikat dan makna cinta yang mendalam, cinta terhadap diri sendiri, cinta terhadap sesama, cinta kepada semua makhluk, dan cinta kepada Allah, Tuhan Yang Menciptakan.

Sang terkasih membawa sebuah oleh2 yang sangat bermakna yang harus diterima sang kekasih, yaitu kewajiban berpuasa. Puasa mengharuskan kita menahan lapar, menahan haus, menahan berhubungan dengan suami/isteri, menahan diri kita dari segala perbuatan yang dapat membatalkan puasa.

Ketahuilah dan renungkanlah kawan2ku bahwa lapan karena puasa tidak membuat kita mati, dan haus karena berpuasa tidak akan membuat kita dehidrasi, kekurangan cairan. Membaca Al-Quran setiap waktu pada bulan Ramdhan tidak membuat lidah kita lelah. Memberi zakat, knfak, dan sadakah tidak akan membuat kita kekurangan harta dan jatuh miskin.

Bersalat tarawih dan bertahajjud dan bersalat duha tidak akan membuat jidat kita kecet. Menghormati orang lain tidak akn membuat kita hina dan dipandang rendah oleh orang lain. Menolong sesama tidak membuat kita berkekurangan.

Beribadahlah kepada Allah dengan menundukkan kepalamu, bersujud, dan berucap menyebut nama2Nya dengan tulus, ikhlah, dan penuh harap ridha-Nya agar derajatmu diangkat di sisi-Nya, agar engkau selalu diingat-Nya.

Lakukanlah itu semua untuk mencapai ridha, rahmat, dan ampunan-Nya. Berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu agar tercurah rahmat dan kasih sayang Allah kepadamu. Mintalah ampun atas dosa mereka, agar dosamu juga diampuni-Nya. Sujudmu kepada keduanya dengan menundukkan kepalamu, akan dibalas oleh Allah dengan diangkatnya derajatmu dan posisimu.

Doanya kepada keduanya yang sudah meninggal dunia akan disembuskan oleh Allah ke alam kuburnya. Mereka yang ada di dalam kuburnya selalu mengaharp doamu dan permohonan ampunmu, bagaikan ikan yang ada di dalam kolam yang selalu mengangkat mulutnya ke permukaan air karena kehausaannya akan lemberian dari tuannya dan dari siapapun.

Berbuat baiklah kepada sesamamu dengan memperbanyak bersedekah, memberi apa saja, yang materi maupun nonmateri, tanpa mengenal status, posisi, dan kedudukan mereka sebagaimana Allah telah berbuat kepada semua manusia, hamba-hamba-Nya tanpa mengenal dan membedakan iman atau kufur mereka, tanpa memperhitungkan seberapa besar amal baik atau amal buruk, ibadah atau maksiat mereka kepada-Nya.

Jagalah pula hubunganmu dengan lingkunganmu, dengan manusia manapun, dengan hewan dan binatang, dengan tumbuh2an, dan gunakanlah mereka sesuai dengan kebutuhan dan keperluanmu.

Dengan ini semu Anda menjadi orang yang bertakwa, orang shaleh, yang melahirkan kebaikan bagi diri Anda, bagi orang lain, bagi semua makhluk, dan Anda menjadi orang yang sangat dicintai dan disayangi Allah swt.

Jadilah Anda orang shaleh untuk diri Anda, dan jadilah pula orang shaleh bagi keluarga Anda, isteri Anda, anak-anak Anda, kepada kedua orang tua Anda dan mertua Anda, dan semua manusia yang hidup bersama Anda.

Dan jadilah pula Anda orang shaleh di mata Allah, Tuhanmu. Sebarkan dan bagikan pesan ini kepada siapapun, semoga bermanfaat bagi semuanya, terutama bagi diri saya.

Semoga Allah selalu memberi hidayah-Nya kepada kita sehingga kita senantiasa berada di jalan yang diridhai-Nya. Aamiin. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat; Menepati Janji

Profil Singkat KH. Muhammad Bakhiet

SYAIR ABU NAWAS