Akibat buruk Hari Valentine

Kaum Muslimin Sidang Jumat Rohimakumullah
Dalam kesempatan yang penuh dengan keberkahan ini marilah kita untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Kerena dengan ketaqwaanlah hidup kita akan bermakna dan mempunyai nilai disisi Allah SWT, dengan ketaqwaan juga kita akan dimuliakan Allah, sesuai dengan firmannya inna akromakum indallahi atqookum (orang yang paling mulia adalah mereka yang bertaqwa terhadap Allah SWT)

Sholawat dan Salam marilah kita selalu untaikan dan ucapkan kepada nabi junjungan kita Muhammad SAW. Berkat perjuangan dan jasa-jasanya lah kita bisa merasakan kenikmatan dalam menjalani kehidupan ini. Kita bisa berislam dalam ucapan dan keyakinan. Oleh sebab itu sudah sepatutnyalah kita mengucapkan Allahumma Sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Pada khutbah jumat kali ini, khotib akan membahas tentang “Akibat buruk Hari Valentine” Boleh jadi tanggal 14 Pebruari besok, merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak remaja, baik di negeri ini maupun di berbagai belahan bumi lainnya. Sebab hari itu banyak orang yang percaya sebagai hari untuk mengungkapkan rasa kasih sayang. Itulah hari valentine, sebuah hari di mana orang-orang di barat sana menjadikannya sebagai hari untuk mengungkapkan rasa ‘kasih sayang’, walau pun pada hakikatnya bukan kasih sayang yang dirayakan.

Kasih sayang itu merupakan nilai yang universal, semua orang di dunia menyetujui bahwa kasih sayang adalah nilai yang agung, nilaiyang suci dan sangat mulia, semua orang di dunia suka akan hal itu. Bahkan Islam sangat menaruh perhatian terhadap kasih sayang itu. Islam memang agama kasih sayang. Sebagaimana sabda Rosul SAW: Ar-rahimun yarhamurrahman, irhamu man fil ardi yarhamukum man fissamai “Barangsiapa yang tidak menyayang, tidak akan disayang.” Barangsiapa tidak menyayangi yang di bumi, maka tidak akan disayangi oleh yang di langit.” 

Kaum Muslimin Sidang Jumat Rohimakumullah
Mengingat tingginya nilai kasih sayang dalam pandangan Islam, maka kasih sayang diberikan dan dirayakan sepanjang waktu. Tidak ada waktu khusus untuk saling menyayangi, misalnya ada istilah tahun kasih sayang, bulan kasih sayang, atau hari kasih sayang. Kasih sayang dalam Islam terjadi sepanjang hari, sepanjang waktu dan sepanjang kehidupan kita. Kalau terjadi peristiwa yang menganggap ada hari special untuk mengungkapan kasih sayang, pasti bukan itu dari Islam,dan itu bukan ajaran Islam.

Sementara, jika kita perhatikan ditengah-tengah masyarakat kita-khususnya diperkotaan-telah muncul perayaan hari kasih sayang yang disebut dengan valentine’s day. Merayakannya dengan menghabiskan hari dengan seorang terkasih. Makan malam bersama di tempat yang romantis. Saling memberikan kado, coklat, yang disertai kartu ucapan. Dan lain sebaginya

Hadirin jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Perayaan seperti ini jelas bukan dari Islam karena Islam hanya mengenal bahwa kasih sayang itu dilakukan setiap hari, setiap waktu dan setiap saat. Lalu darimana perayaan seperti ini? Banyak orang bercerita tentang asal muasal hari kasih saying ini, namun beberapa para ahli mengatakan bahwa asal mula Valentine itu berkaitan dengan Santo Valentine. Ia adalah seorang pria Roma yang menolak melepaskan agama Kristen yang diyakininya.

Ia meninggal pada 14 Februari 269 Masehi, bertepatan dengan hari yang dipilih sebagai pelaksaan ‘undian cinta’. Legenda juga mengatakan bahwa Santo Valentine sempat meninggalkan ucapan selamat tinggal kepada putri seorang narapidana yang bersahabat dengannya. 

Sedangan menurut literatur ilmiyah sejarah Valentine berasal dari upacara ritual agama Romawi kuno. Adalah Paus Gelasius I pada tahun 496 yang memasukkan upacara ritual Romawi kuno ke dalam agama Nasrani, sehingga sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru yang bernama Valentine’s Day.

The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan penjelasan sebagai berikut: “Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Encylopedia 1998).

Keterangan seperti ini bukan keterangan yang mengada-ada, sebab rujukannya bersumber dari kalangan barat sendiri. Dan keterangan ini menjelaskan kepada kita, bahwa perayaan hari valentine itu berasal dari ritual agama Nasrani secara resmi. Dan sumber utamanya berasal dari ritual Romawi kuno.

Sementara di dalam tatanan aqidah Islam, seorang muslim diharamkan ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain, baik agama Nasrani ataupun agama paganis (penyembah berhala) dari Romawi kuno.

Di dalamSurat Al-kaafirun bisa kita lihat “Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS. Al-Kafirun: 1-6)

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Dari penjelasan singkat diatas, ternyata benar, valentine’s day itu bukan dari Islam, bukan ajaran Islam, dan sudah seharusnya orang yang Beragama Islam untuk tidak ikut merayakannya, tidak ikut andil dalam perayaan semacam ini, kerena dengan merayakannya akan menyeret pelakunya kepada kemusyrikan, membuat pelakunya lupa dengan ajaran agama, dan sudah pasti perbuatan semacam ini merepakan bentuk dukungan kita kepada mereka yang merayakan. Yang pada akhirnya akn menimbulkan masalah yang sangat besar bagi generasi penerus kita nantinya

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Dengan adanya hari kasih saying semacam ini akan menimbulkan dan membentuk akhlak baru yang sangat mengkhawatirkan bagi anak-anak kita, diantaranya:

Pertama, munculnya akhlak tasyabuh yaitu akhlak meniru orang lain dengan tanpa mengetahui dan mempertimbangkan sebab dilakukannya hari kasih sayang. Dengan meniru praktek berkasih saying yang buruk akan membuat kasih saying yang diajarkan Islam akan pudar dan secara perlahan akan sirna. Untuk itu Rasulullah saw berpesan kepada umatnya dengan sebuah hadits:

مَن تَشَبَهَ بِقَومٍ فَهُوَ مِنهُم رواه الترمذي

“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut, ” [HR. Tirmidzi.]

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Kedua, dengan merniru perbuatan semacam ini,menunjukkan bahwa ajaran Agama islam yang sangat luhur ini, tidak punya harga diri dan wibawa dalam menjalani kehidupan ini. Padahal begitu banyak hari-hari yang mestikita rayakan dan mesti kita Agungkan sebagai hari kasih saying,dibandingkan dengan hari Valetine

Ketiga, valentine’s day secara tidak langsung memberi keuntungan kepada pihak kapitalis dan menjadikan umat Islam sebagai konsumen. Mereka yang membuat dan memproduksi barang-barang untuk kepentingan perayaan semacam ini, sementara pembelinya adalah umat Islam. Anak-nakan kita, Mereka membuat diskon-diskon yang menarik untuk menarik minat kita untuk merayakan hari valentine ini. Banyak kita lihat dimedia, tempat-tempat hiburan yang memberikan diskon bagi mereka yang mau merayakan valentine

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah,
Itulah fenomena yang terjadi disekitar kita,dan meruapakan tugas kita untuk membentengi ummat Islam ini,supaya jangan sampai kita terperangkap dangan bujuk rayu mereka yang akan menyesatkan generasi penerus kita, sudah cukup peringatan Allah SWT kepada kita. Mari kita kembali kepada Al-quran dan hadits yang menjadi pedoman kita dalam menajalni kehidupan ini. Allah SWT berfirman:

وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ

“Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu ‘cinta’ kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,”

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah,
Inilah benteng yang kuat untuk menangkis serangan budaya-budaya barat ditengan arus globalisasi ini. kita harus persiapkan generasi kita dengan keimana yang kuat,pemahaman Agama yang luas.jangan sampai mereka menjadi makanan yang empuk oleh buadaya-bidaya barat.

Akhirnya, kita berharap semoga generasi kita, anak-anak kita menjadi anak yang mempunyai keimanan dan ketawaan kepada Allah SWT, sehingga jangan sampai yang menjadi perusak agama dan lingkungan kita adalah dari anak-anak kita. Jangan sampai ada diantara generasi kita mengikuti budaya semcam valentine ini.Semoga Allah menjadikan kita dan generasi kita generasi yang selalu taat dengan Ajaran-ajaranNya. aamiin….

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ َقُوْلُ قَوْلِي هَذا، وَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْم لِي وَلَكُمْ، وَلِسَائِرِ المسْلِمِيْنَ وَ المسْلِمَات، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat; Menepati Janji

Profil Singkat KH. Muhammad Bakhiet

SYAIR ABU NAWAS