Sakitnya Sebuah Kematian

Sebuah kisah pada zaman nabi ISA AS, dia pernah menghidupkan orang yang sudah mati ratusan Tahun, pada suatu hari nabi Isa menanyakan tentang rasa kemtian kepada orang tersebut; wahai fulan, bagaimana rasanya kematian itu? Lalu orang itu menjawab; “rasa kematian itu begitu perih wahai nabiyullah, sampai dengan sekarang rasa perih itu masih saya rasakan” nabi Isa lalu bertanya lagi; “memang sudah berapa lama dirimu di dalam kubur?” orang itu menjawab; “saya sudah 400 tahun mengalami kematian ini ya nabiyullah”. 

Dari sepenggal kisah diatas, kita bisa membayangkan begitu perih dan sakitnya sebuah kematian itu, dalam jangka waktu yang begitu lama masih tetap dirasakan. Kita hidup di dunia ini paling lama 70-80 tahun, tapi rasa sakitnya kematian bisa kita rasakan ratusan tahun. Nauzubilah. 

Lalu bagaimana dengan orang yang beriman, apakah tetap sama yang dirasakan saat menghadapi kematian itu? Tentu tidak sama, sebagaimana Firman Allah SWT di dalam A-quran; qul hal yastawillazina ya’lamuna wal lazi na la ya’lamun. Yang artinya: “apakah sama orang yang mengetahui (beramal) dengan orang yang tidak mengetahui (tidak beramal)”. Ini menunjukkan bahwa orang yang sholeh yang selalu melakukan perbuatan-perbuatan baik selama hidupnya dia akan merasakan mudah dalam proses kematian dan pastinya akan merasakan nikmat kubur. 

Nah, sekarang silakan kita memilih, mau matinya yang khusnul khotimah (akhir yang baik) atau shuul khotimah (akhir yang buruk). Itu tergantung dari perbuatan atau amal-amal yang kita lakukan selama kita hidup di dunia ini. Jika selama kita hidup banyak melakukan kebaikan, maka kita akan merasakan kebaikan dalam akhir hidup nantinya, begitu juga sebaliknya, jika keburukan yang bisa kita lakukan, maka keburukan itu juga yang akan kita jumpai di akhir hayat nantinya. 

Jika ingin matinya dimudahkan, maka mudahkanlah dirimu dalam mengingat Allah SWT 

Jika Ingin matinya gampang, maka gampangkanlah dirimu bershodaqoh 

Jika ingin matinya ringan, maka ringankanlah dirimu untuk melaksanakan Sholat 

Jika ingiin matinya dalam kebaikan (khusnul khotimah), maka perbanyaklah dirimu dalam melakkukan kebaikan 

Wallahu ‘Alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat; Menepati Janji

Profil Singkat KH. Muhammad Bakhiet

SYAIR ABU NAWAS