KEGIATAN YANG SIA-SIA

Jika melihat kegiatan dalam keseharian, kita akan menemukan begitu banyak aktivitas kita yang kita lakukan, dari bangun tidur sampai dengan saat kita memejamkan mata pada malam hari. 

Dari sekian banyak aktivitas yang kita lakukan, sudahkah kita menghitung, berapa banyak dari kegiatan itu yang bernilai ibadah, dalam artian kegiatan yang bisa mendatangkan keridhoan Allah SWT. Kerena sudah seharusnya menyadari bahwa setiap kegiatan yang kita lakukan tidak akan ada nilainya kecuali di dalamnya terdapat keridhoan Allah SWT. Sebagaimana sabda rosul SAW: laa yaqbalu amalukum ahli jannah, wala anta ya rosul ... 

Dari hadits diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa setiap amalan yang kita lakukan selama di dunia ini, semuanya tidak akan ada nilainya (sia-sia) keculai jika dibarengi dengan niat yang tulus untuk mendapatkan rodho Allah SWT. 

Kita bangun dipagi hari, sholat shubuh, beresin rumah, berangkat ke kantor dan pulang dari kantor, semua itu sudah menjadi rutinitas. Tapi pernahkan kita menyisipkan nait sebelum melakukan semua itu dengan niat untuk mendapatkan ridho Allah SWT? Jika semua itu kita lakukan hanya kerena itu sudah menjadi kebiasaan kita sehari-hari, maka itu akan menjadi sia-sia di hapadapoan ALLAh SWT. 

Itulah orang yang dinamakan merugi menurut QS. An-ashr: 1-3 (demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali orang yang beriman dan beramal sholeh, saling menasehat dalam kebenaran dan saling menasehat dalam kesabaran). 

Orang yang meruntung adalah orang yang beriman kepada Allah SWT dan melakukan amal sholeh. 

Bagaimana bentuk dari amal sholeh itu, apakah yang dinamakan amal sholeh adalah amal mahdho yang dilaksanakan lima kali sehari, apakah sekedar berpuasa-sunnah? Jika kita beranggapan demikian, sangat sedikit amal sholeh yang bisa kita lakukan, sangat sedikit kegiatan amal ibadah yang bisa membuat kita dekat dengan Allah SWT. 

Oleh sebab itu, untuk memahami makna amal sholeh ini, mari mencari asal kata dari amal sholeh itu, amal berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan. Sedanggkan sholeh berarti baik, Jadi setiap pekerjaan yang kita lakukan yang di dalamnya terdapat kebaikan itu akan menjadi amal sholeh. Apakah cukup demikian kita mengartikannya? Amal sholeh itu tidak akan menjadi pahala jika tidak dibarengi dengan niat yang tulus untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT. 

Kemudian jika kita kaji lebih dalam lagi makna dari amal /perbuatan itu, ternyata perbuatan itu ada yang baik dan buruk, dari kegiatan atau amalan yang baik itu ada yang penuh dengan keikhlasan dan ada juga yang hanya kerena keadaaan dan keterpaksaan, dan dari amal yang ikhlas itu ada juga yang sudah kita persiapkan dan ada juga yang tanpa kita sadari bahwa amal itu menimbulkan kebaikan untuk diri kita secara pribada dan masyarakat banyak. 

Lalu jika kita melihat dari segi Bahasa Arab, yang mempunyai makna perbuatan itu terdapat 2 kosa kata; pertama amala dan yang kedua fa’ala: dari dua kosakata ini mempunyai maksa yang sama dalam bahasa Indonesia, tetapi dari segi pengamalan sangat berbeda; 

Yang pertama; amala, ini mempunyai makna bahwa perbuatan yang kita lakukan tidak adan persiapan dan rencana, sedangkan yang kedua; fa’ala, ini mempunyai makna bahwa perbuatan yang kita lakukan itu sudah kita rencanakan dan siapkan. 

Dari penjelasan ini, maka bisa kita simpulan bahwa yang dinamakan dengan amal sholeh itu adalah perbuatan baik yang kita lakukan bukan dari rencana dan persiapan, semua ini kita lakukkan kerena itu sudah menjadi kebiasaan kita. Hal semacam ini akan mennimbulkan rasa keikhlasan dan sudah pasti perbuatan semacam ini tidak akan menjadi sia-sia dan akan mendapatkan pahala disisi Allah SWT. 

Wallahu ‘alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat; Menepati Janji

Profil Singkat KH. Muhammad Bakhiet

SYAIR ABU NAWAS