Doakanlah Guru Kita

“Jika ingin jujur, pernahkah kita mendoakan guru kita?”

Terlalu banyak jasa guru bagi kita. Guru yang mengajarkan kita, baik adab dan ilmu. Guru yang telah menjelaskan cahaya kehidupan bagi kita dan memberikan petunjuk menghadapi dunia. Lebih-lebih guru agama yang telah memberikan pencerahan mengenai ilmu agama yang merupakan petunjuk keselamatan dunia-akhirat.

Doakan guru kita, lebih-lebih guru kita yang pertam kali yaitu orang tua kita. Doakan kebaikan yang banyak bagi mereka.

Salah satu bentuk membalas kebaikan adalah dengan mendoakan. Guru telah memberikan banyak kebaikan kepada kita

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ أَتَى إِليْكُم مَعْروفاً فَكَافِئُوه فَإِنْ لَمْ تَجِدوا فَادْعُوا لَهُ، حَتَّى يَعلَمَ أن قَد كَافَئْتُمُوه
“Apabila ada yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa membalasnya, maka doakanlah dia hingga engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan yang setimpal.”(HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrod no. 216, as-Shohihah 254)

Ibnu Jama’ah rahimahullah menjelaskan:
وينبغي أن يدعو له مدة حياته ويرعى ذريته وأقاربه وأودّاءه بعد وفاته
“Hendaklah seorang penuntut ilmu mendoakan gurunya sepanjang waktu. Memperhatikan anak-anaknya, kerabatnya dan menunaikan haknya apabila telah wafat”

Sudah sepantasnya guru kita doakan, lebih-lebih guru yang dekat dengan kita. Sering berdiskusi, tempat curhat, membicarakan ilmu serta mendiskusikan berbagai permasalahan dunia-akhirat.

Bahkan guru bisa sebagaimana orang tua
Nabi shallallau ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ بِمَنْزِلَةِ الْوَالِدِ أُعَلِّمُكُمْ …
‘Sesungguhnya kedudukanku terhadap kalian seperti kedudukan seorang ayah, aku mengajari kalian semua….’”.(HR. Abu Dawud no. 8, Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, 1/173)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat; Menepati Janji

Profil Singkat KH. Muhammad Bakhiet

SYAIR ABU NAWAS