MENGAPA ZAT TUHAN TIDAK BISA KITA KETAHUI?

Oleh: Prof. mulyadhi KartaNegara

Sudah lama para filosof berbicara tentang ketidakmungkinan kita mengenal zat atau esensi Tuhan, sehingga muncullah istilah negative theology atau "via negativa." Kaum Neo-Platonis menyebut Tuhan, the Great Unknown. Kaum Taois di cina, pernah mengatkan, kalau ada orang yang mengatakan inilah Tao, maka pasti itu bukanlah Tao. Budha sendiri juga memandang sia-sia orang menanyakan tentang hakikat Tuhan. Ketika ditanya apa itu Tuhan, beliau menjawab, lebih baik kita tidak menanyakan itu, tapi tanyakan bagaimana cara mendekatkan diri pada-Nya. 

Pertanyaannya mengapa, tak bisa diketahui? Jawaban al-Qur'an adalah "karena tak ada suatu apapun yang sama atau serupa dengan-Nya." (ليس كمثله شيئ). Jadi apapun yang kita bayangkan tentang Tuhan, apapun konsep kita tentangnya, maka pastilah ia merujuk pada sesuatu, padahal telah jelas bahwa Ia berbeda dengan sesuatu apapun. KeberbedaN Tuhan dengan apapaun termasuk dengan manusia yang dirujuk oleh para Sudi sebagai "tanzih." Karena sifat tanzih inilah maka tidak akan ada jalan bagi manusia untuk mengetahi Allah. 

Lalu bagaimna untuk mengenal-nya? Ketika zat Allah tidak bisa dikenal karena aspek tanzihnya, untungnya Ia bisa dikenal lewat aspek tasybih-Nya, yakni keserupaan yang ada antara Tuhan dan manusia, bukan dalam hal zat-Nya, tapi lewat sifat-sifat-Nya. Manusia sebagai cermin Tuhan, berbagi sifat-sifat tertentu dengan-Nya. Bukankah Allah bersifat mengetahui, hidup dan berkehendak, dan bukankah sifat-sifat ini juga dimiliki oleh manusia? Nah adanya keserupaan (tasybih) antara keduanya inilah yang menyebabkan manusia berkemungkinan mengenal Allah dari aspek sifat-sifat atau dalam istilah Qur'annya nama-nama (asma)-Nya. Kalau tidak, mengapa Ia mengenalkan nama-nama-Nya kepada manusia. Kenyataan bahwa Ia mengenalkan nama-nama-Nya lewat wahyunya, menjadi bukti bagi para sufi tentang kemungkinan manusia untuk mengetahui Tuhannya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat; Menepati Janji

Profil Singkat KH. Muhammad Bakhiet

SYAIR ABU NAWAS