PERKEMBANGAN MODEL TULISAN ARAB

Atas dasar beberapa hadits Nabi SAW yang berisi larangan menggambar benda-benda hidup kerena dikhawatirkan menjadi sesembahan, kembali ketradisi nenek moyang meerka yang menyembah berhala, maka para seniman muslim mengekspresikan daya imajinasinya dan seninya melalui tulisan Arab. Sehingga ketika Kufah menjadi Ibu kota dan menjadi pusat kebudayaan Islam Tulisan Hikazy diolah dan disempurnakan bentuknya secara artistik menjadi “tulisan kufi”.
Dan pada Akhir Daulah Umawiyah (awal abad VIII M/II H) bertolak dari tulisan Kufi terciptalah 50 macam model tulisan Arab. Empat model diciptakan oleh Qothabah Al-Muharrir. pada awal daulah Abasiyah tampilan Ad-Dhalaq bin Ajilan dan Ishaq bin Hummad (dari Syiria) menyempurnakan menjadi 12 model. Lebih-lebih Khalifah Al-Makmun menggalakkan para seniman agar memperindah dan menemukan ide-ide baru dalam bidang tulis halus ini. Sehingga pada masa ini timbul model tulisan Arab yang diberi nama “ Murashsha’, Nussakh, Rayyaasy” yang ditemukan oleh menteri Al-Fadlu Bin sahl, Riqa’, Ghubar Al-Halabah yang khusus untuk menulis sampul surat, dan model yang lain tidak kurang dari 20 model yang kesemuanya dari tulisan Kufi. Tulisan Naskhi atau Nabthy dipergunakan Untuk menulis hal-hal yang tidak resmi seperti surat menyurat. 

Tokoh-tokoh penulis halus waktu itu diantaranya: Abu Ali bin Muhammad bin Muqlah (ibnu Muqlah) wafat tahun 328 H/948 M yang menciptakan tulisan Naskhi lengkap dengan aturannya yang berupa titik-titik, Ali bin hilal yang lebih dikenal dengan Ibnu Dawwab, wafat 413 H/1033 M, dan Yaqut bin Abdullah Ar-rumy, wafat 698 H/1318 M. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat; Menepati Janji

Profil Singkat KH. Muhammad Bakhiet

SYAIR ABU NAWAS