Ibadah Sosial

Saat berkunjung ke Rusia pada 1950-an, Presiden Soekarno menyaksikan hanya satu masjid yang di izinkan pemerintah Uni soviet untuk di pakai oleh Ummat Islam. Namun, Atas upaya bung Karno kepada pemerintah Uni Soviet, ummat iSlam dinegeri beruang putih itu bisa memiliki sebuah masjid lagi di St Petersburg, yang dikenal dengan masjid Biru. Sejak saat itu, bung karno dianggap sebagai pahlawan bagi ummat Islam. 

Dalam konteks ini, bung karno telah menkalankan dua ibadah, yakni ibadah individual dan social. Ibadah individual telah terputus dengan wafatnya Bung karno. Tapi, ibadah social akan terus berlanjut selama masjid itu diapakai ummat Islam rusia. 

Pada pembangunan masjid Istiqlal Jakarta, Bung karno juga mempunyai andil besar. Beliau berupaya mencarikan dana untuk pembangunan masjid tersebut. Mungkin, tanpa dukungan Bung Karno, baik secara moral maupun material boleh jadi masjid istiqlal belum terwujud. 

Kerena itu, selagi masjid Istiqlal diapaki oleh ummat islam, selama itu pula Bung karno mendapatkan pahala sebesar pahala ummat Islam yang beribadah di masjid Istiqlal. 

Masjid Biru dan Masjid Istiqlal menjadi contoh ibadah social yang telah dilakukan oleh bung karno. 

Seperti halnya Bung karno , pak haro juga punya kontribusi bagi ummat Islam. Sekedar contoh pak harto memprakarsai berdirinya ribuan masjid yang beraada dalam naungan yayasan amal bakti muslim pancasila. 

Pak harto turut andil atas pendirian masjid Attin di pondok gede jaktim. Selagi masjid-masjid itu dipakai ummat islam, selama itu pula pak harto akan tetap mendapatkan pahala sebesar ummat Islam yang menggunakan masjid-masjid tersebut. 

Demikian pula dengan muammar Khadafi, mantan pemimpin Libya. Muammar Khadafi turut membantu memberikan sumbangan dana untuk pembangunan sejumlah masjid id Indonesia. Diantaranya, masjid di Toronto, kanada, dan masjid muammar khadafi sentul Bogor. Selain itu, khadafi telah mengiimkan dan menggaji sekitar 5.300 orang dai yang disebarkan ke penjuru dunia untuk menyampaikan dakwa Islam. 

Selagi masjid-masjid itu digunkan oleh umat Islam dan muridmurid dari para dai yang dikirimkan itu unruk menjalankan ibadah, niscaya selama itu pula khadafi akan tetap mendapatkan pahala sejumlah oranng-orang yang beribdaha itu kendati jasadnya sudah hancur dimakan tanah. 

Dalam ibadah, jika ibadah social dan individual sama-sama hukumya sunnah, Rosul SAW akan memprioritaskan ibadah social. Kerena ibadah social merupekan ibadah yang pahalanya jauh lebih besar dan berkelannjutan, bahkan hingga hari kiamat, dibandingkan dengan ibadah individual yang manfaatnya hanya sementara. Sebuah kaidah fiqih menyebutkan “ibadah social lebih utama dari pada ibadah individual”. 

Kerena itu, tidak mustahil ibadah-ibadah social yang dilakukan oleh ketiga pemimpin itu akan mengantarkan mereka kedalam syurga. 

Kendati, mereka punya kesalahan di masa silam. Ini berbeda dengan mayoritas kita yang saat ini lebih banyak mememtingkan ibadah individual dari ibadah social. 


Oleh : Prof . Dr. KH. Ali Musthafa Ya’kub, MA 
Sumber : Republika

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat; Menepati Janji

Profil Singkat KH. Muhammad Bakhiet

SYAIR ABU NAWAS