Khutbah Jumat Singkat: Makna Bulan Rajab dan Cara Memuliakannya

Kaum muslimin jamaah Jumat, rahimakumullah.

Dalam menghitung bulan, menghitung minggu, dan menghitung hari, tentu tidak lama lagi kita akan berjumpa dengan bulan yang agung, bulan Ramadan. Sebelum memasuki bulan Ramadan, kita akan ditemukan dengan bulan Syakban, dan pada saat ini kita berada di bulan Rajab. Berarti tidak lama lagi Ramadan akan kita jumpai. Tetapi perlu kita ketahui bahwa bulan Rajab ini merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Jika kita lihat di dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman bahwa bulan di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala ada 12 bulan. Dari 12 bulan itu, ada di antara bulan-bulan itu yang sangat Allah muliakan, yang sangat diagungkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram." (QS. At-Taubah: 36)

Dalam hadis Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam disebutkan, tiga di antara bulan itu berurutan yakni Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharram, dan satu lagi berada sendiri yakni bulan Rajab. Kita saat ini berada di bulan Rajab, bulan yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Apa maksud bulan ini dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala? Syekh Abdul Qadir al-Jilani menyebutkan, mengartikan dan mendefinisikan bulan Rajab itu sesuai dengan namanya.

Yang pertama, رَجَبٌ yakni ada huruf ro, kemudian huruf jim, dan huruf ba. Huruf ra, Syekh Abdul Qadir al-Jilani menyebutkan bahwa ra itu maknanya rahmat, yakni pada bulan Rajab ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala banyak melimpahkan rahmat-Nya ke muka bumi ini. Allah menaburkan kasih sayang-Nya, Allah memberikan kasih sayang itu kepada siapa pun yang memuliakan bulan Rajab. Sehingga ada perbedaan bagaimana Allah memberikan rahmat di bulan yang lain dengan Allah memberikan rahmat di bulan Rajab ini. Orang yang mendapatkan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada bulan Rajab, pada bulan yang Allah muliakan, mereka akan lebih mudah melaksanakan amal ibadah, mendekatkan dirinya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kenapa orang dapat rahmat itu? Tidak lain berpikirannya bagaimana kehidupanku ini bisa dekat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena dia sadar bahwa hidup ini terus berjalan, waktu terus berputar, dan kematian itu semakin dekat.

Dengan menyadari bahwa kematian itu semakin dekat, dia akan meningkatkan kualitas ibadahnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Terlebih lagi, kalau kita lihat histori, kita lihat sejarah, pada bulan Rajab inilah ada peristiwa yang sangat mewah, yakni peristiwa Isra' dan Mi'raj. Apa yang kita dapat, apa yang kita petik dari peristiwa Isra' dan Mi'raj? Kalau Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dipanggil untuk menghadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala menerima shalat, berarti perintah shalat ini merupakan perintah yang sangat agung, perintah yang sangat istimewa yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya, kepada umat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Sehingga mereka yang memuliakan bulan Rajab, dia sadar bahwa ada momen yang paling bersejarah dalam bulan ini, yakni dapatnya perintah shalat dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan itu untuk kita semua. Sehingga dengan kesadaran ini, dia akan meningkatkan kualitas dan kuantitasnya dalam melaksanakan ibadah shalat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kaum muslimin jamaah Jumat, rahimakumullah.

Ini yang pertama, yakni mereka yang mendapatkan kemuliaan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada bulan Rajab ini, mereka mendapatkan rahmat oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kemudian di bulan Rajab ini, kata Syekh Abdul Qadir al-Jilani, maknanya adalah **جَ** itu adalah judun. Judun itu adalah kebaikan. Allah taburkan begitu banyak kebaikan di bulan Rajab. Apa maksudnya Allah taburkan kebaikan itu? Kebaikan itu adalah jika kita melakukan kebaikan di bulan-bulan yang lain, tentu itu akan mendapatkan pahala di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tetapi jika kebaikan itu kita lakukan di bulan Rajab, maka kebaikan itu akan berlipat ganda pahalanya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kaum muslimin jamaah Jumat, rahimakumullah.

Jika kita lihat, dunia ini begitu luasnya, begitu banyak terhampar-hamparan berbagai macam bentuk yang ada di muka bumi ini. Tetapi ada tempat yang paling istimewa yang Allah muliakan yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Yakni itu merupakan tanah haram, tanah yang tempat yang sangat dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sehingga mereka yang diberikan kesempatan untuk hadir di sana, ibadah di sana, dia akan mendapatkan kebaikan yang berlipat ganda. Sebagaimana kalau kita lihat satu rakaat orang yang beribadah di Masjidil Haram, pahalanya sama dengan 100.000 rakaat orang beribadah di masjid yang lain. Apa maksud dari ini? Bahwa Allah memuliakan tempat itu, Allah memuliakan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sehingga kebaikan di sana berlipat ganda yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang melakukan kebaikan.

Sekarang kita lihat, ada juga di antara bulan itu dari 12 bulan yang Allah berikan, yang Allah tetapkan, ada bulan yang sangat Allah muliakan. Apa maksudnya? Jika kita melakukan kebaikan di bulan Rajab ini, tentu kebaikan itu akan dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kita melaksanakan kebaikan di selain bulan Rajab, Allah beri pahala. Tetapi kalau kita melakukan kebaikan di bulan Rajab, maka kebaikan itu akan Allah lipatgandakan.

Kaum muslimin jamaah Jumat, rahimakumullah.

Imam Ghazali menyebutkan di dalam kitabnya apa tanda orang itu mendapatkan kemuliaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dia menyebutkan seseorang itu dimuliakan di hari-hari yang mulia, di tempat-tempat yang mulia, di waktu-waktu yang mulia. Allah mudahkan ia untuk melakukan kebaikan berada di bulan Rajab, sehingga dia tertarik, dia bersemangat untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bisa jadi ini adalah kategori bahwa mereka dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebaliknya sama, jika ada orang yang melakukan keburukan di hari-hari yang mulia, di bulan-bulan yang mulia, di tempat-tempat yang mulia, berarti ia sedang mendapatkan kemarahan Allah, kemurkaan Allah. Kenapa? Karena dia di tempat yang mulia, di waktu yang mulia, di bulan yang mulia, dia berani-beraninya melanggar aturan-aturan Allah dan bermaksiat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sehingga keburukan yang dilakukan di bulan yang haram, di bulan yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, itu pun akan berlipat ganda hukumannya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kaum muslimin jamaah Jumat, rahimakumullah.

Inilah keistimewaan bulan Rajab, yang mana kita saat ini sedang berada di bulan ini. Tugas kita sebagai bentuk kemuliaan kita, sebagai bentuk rasa kita menghormati bulan ini, mari kita meningkatkan ketaatan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Memperbanyak kebaikan-kebaikan sebagaimana banyak ulama mengatakan bulan Rajab ini adalah bulan kita menanam. Tentu kalau kita berkebun, pada saat menanam kita ingin menanam bibit-bibit yang terbaik. Tentu pada saat kita menanam, kita ingin menanam begitu banyak bibit-bibit supaya kita akan mendapatkan hasil yang lebih banyak. Oleh sebab itu, pada bulan ini, mari kita memperbanyak kebaikan kita, memperbanyak shalat kita, memperbanyak zikir kita, memperbanyak membaca Al-Qur'an kita. Untuk apa? Supaya nanti pada saat kita panen di bulan suci Ramadan, buahnya sudah layak untuk kita petik. Buahnya sudah bisa kita nikmati, sehingga pada saat itu kita tinggal merasakan kenikmatan begitu dekatnya kita kepada Allah, begitu enaknya kita bisa bersama dan dekat kepada Allah Subhanahu Wata'ala

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Singkat KH. Muhammad Bakhiet

Khutbah Jumat; Menepati Janji