Khutbah Jumat ; Empat Hal yang Lebih Buruk Dibandingkan dengan Perbuatan Dosa

     Kaum Muslimin jamaah salat Jumat rahimakumullah,

Dalam keseharian kita, kita melalui hari-hari kita dalam kehidupan ini tentu ada kebaikan dan juga keburukan yang kita lakukan. Kalau kita melakukan kebaikan, berarti kita akan dicatat oleh malaikat sebagai orang yang baik dan mendapatkan pahala di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Tapi jika keburukan, maka dosa yang akan kita dapatkan. Dosa merupakan sesuatu yang buruk apapun bentuknya dan apapun perilakunya, baik itu secara zahir maupun batin.


Dosa secara zahir mungkin kita pernah mengambil hak orang lain dengan tangan kita. Itu adalah suatu keburukan. Tetapi ada lagi dosa yang lebih buruk di antara dosa-dosa zahir itu, yakni dosa batin yang mana terkadang kita tidak sadar bahwa kita sedang melakukan dosa. Maka disebutkan oleh Rasulullah ﷺ dalam sebuah riwayat:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "أشدُّ الناس ذنباً عند الله من كان ذنبه صغيراً في عينه، ومن كان ذنبه عظيماً عند الناس".

Yang pertama adalah menganggap enteng perbuatan dosa. Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa seburuk-buruk dosa adalah jika kita menganggap enteng perbuatan itu. Jadi, tingkatan dosa itu keburukan, tetapi ada yang lebih buruk dari dosa itu yang dianggap besar di sisi Allah subhanahu wa ta'ala jika manusia menganggap itu sesuatu yang enteng.

Yang kedua adalah menganggap bahwa Allah itu Maha Pengampun. Dia melakukan dosa dan menganggap nanti dia akan taubat. Padahal dia sadar itu adalah suatu perbuatan dosa. Menganggap bahwa Allah itu Maha Pengampun sehingga dia menganggap remeh perbuatan yang ia lakukan.

Yang ketiga adalah bergembira dengan perbuatan dosa. Mungkin banyak kita lihat di media sosial atau di sekeliling kita orang melakukan dosa tetapi dia bangga dengan perbuatan dosanya. Ini adalah perbuatan dosa yang lebih buruk lagi jika dia menganggap kebahagiaan itu ada dalam perbuatan dosanya.

Yang keempat adalah istikrar, yakni melakukan dosa itu berulang-ulang. Hari ini dia taubat, besok dia lakukan lagi perbuatan itu. Ini akan menjadikan perbuatan itu lebih buruk dibandingkan dengan perbuatan dosa yang ia lakukan.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "إياكم ومحقرات الذنوب، فإنهن يجتمعن على الرجل حتى يهلكنه".

Artinya: "Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh perbuatan dosa yang kecil sekalipun, karena semua perbuatan dosa yang Allah larang, engkau harus melihat siapa yang melarangmu melakukan itu."

Sebagai contoh, mengambil hak orang lain atau menceritakan keburukan orang lain. Bukan masalah perbuatan itu yang buruk, tetapi siapa yang melarang kita untuk tidak melakukan perbuatan itu. Jangan sekali-kali menganggap remeh dosa sekecil apapun, karena di setiap perbuatan dosa terdapat kemurkaan Allah subhanahu wa ta'ala.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Singkat KH. Muhammad Bakhiet

Khutbah Jumat; Menepati Janji